Kamis, 26 Juni 2014

semoga

selamat malam, ah bukan malam karna ini sudah lewat tengah malam. 
malam ini aku kembali menyapamu lewat tulisanku.
ini malam kesekian aku terjaga, terjaga hingga pagi menjelang dan setelahnya mata ini baru terpejam
apa kabar kamu ? iya kamu yg akhirnya memiliki hatiku
tak terasa 3 bulan berlalu
aku masih ingat, hari itu ulang tahun ibuku. dan secara mengejutkan kau memintaku
awalnya aku mengira kata-kata itu hanya gurauan seperti biasanya
tapi kau meyakinkanku bahwa itu bukan gurauan
aku ragu, iya ragu. karna saat itu rasaku kepadamu hanya tinggal serpihan
finally, aku menyanggupi permintaanmu
aku tau, semua ini penuh resiko dan tantangan
tantangan terbesarnya adalah komunikasi dan kesibukan kita masing-masing
hari demi hari berganti, dan kita berhasil melewatinya
hingga hari itu tiba....
hari dimana aku berada di titik jenuhku
aku ragu
aku tak yakin aku sanggup berjalan disisimu lagi
jujur, saat itu adalah akumulasi kejenuhan dan keraguanku selama ini
kamu dengan kesibukanmu, dan aku dengan kesibukanku
kamu yang cuek, bahkan egomu masih sama
pun dengan aku
egoku tak kalah tinggi dengan egomu

saat itu aku menumpahkan semua keraguanku terhadapmu
jawabanmu saat itupun sesuai dengan prediksiku
you know, saat itu aku sangat amat ingin mengucapkan kata-kata maut itu
tapi masih ada orang-orang yang meyakinkan ku agar tidak gagabah dalam bertindak
ya akhirnya aku mengalah dengan menyanggupi kata-katamu lagi
berusaha mempercayaimu kembali
berusaha mengumpulkan serpihan-serpihan hati yang kubuang sejak dulu

semoga usahamu dan usahaku selama ini tak akan sia-sia
semoga akan ada hasil terbaik yg kita dapat
semoga yg kita harapkan bukan sekadar semoga